-hanya diam-

05.21 / Diposting oleh Gelar Putra Pratama Agusni /

"kenapa sich yank...???,kenapa kamu berubah seperti ini, apa salah aku..??", keluh Sinta kepada pacaranya Anton. Sinta dan Anton adalah sepasang kekasih yang bisa dibilang sangat mesra dan hampir tidak pernah bertengkar. namun entah kenapa, sikap Anton berubah, sudah satu minggu Anton acuh kepada Sinta.
"ayank,bicara donk...kalau aku salah, aku minta maaf, aku rela melakukan apa aja untuk kamu, tapi please....kamu jangan cuekin aku kayak gini, lihat.....aku udah siapain candle light dinner dengan makanan kesukaan kamu, spagheti lada hitam, pasti kamu suka kan...aku masak khusus buat kamu sayang...." Sinta terus berbicara kepada Anton, namun jangankan berbicara, melirik saja Anton sepertinya sangat enggan.
"yaudah, coba aku Flash Back,aku akan cari tahu apa kesalahan aku sampai kamu berubah kayak gini, seingat aku satu bulan yang lalu hubungan kita masih seperti biasa, kamu jemput aku kesekolah, kamu maen kerumah aku, makan bareng keluarga aku, pokoknya kita benar-benar ga punya masalah dan hubungan kita baik-baik aja. dugh..aku bener2 bingung salah aku dimana sich yank....."
Tiba-tiba Handphone Sinta berdering dan "aduh mama....kenapa sih daritadi telepon aku terus....iya, bentar lagi aku pulang, mama ga usah khawatir gitu, nanti juga Anton nganterin aku pulang kok, udah yach ma, aku lagi bicara penting nih sama Anton, jangan ganggu dulu, dah mama" Sinta langsung menon-aktifkan handphonenya.
"maaf ya ay...tadi mama telepon,ga tau tuch cerewet banget..tuh kan..spaghetinya mulai dingin,aku suapin ya sayank..buka mulut kamu...." ucap Sinta sambil menyuapi Anton Spagheti. namun lagi-lagi Anton hanya diam, seperti patung, dia hanya diam.
namun diamnya Anton tak membuat Sinta putus asa. "ok dech...aku inget-inget lagi....3 minggu yang lalu hubungan kita juga masih baik-baik aja,dan mungkin bisa dibilang, minggu itu adalah minggu terindah didalam hidup aku. kita berdua berlibur ke Puncak. kita merayakan hari jadi kita yang ke 4. ga kerasa ya ay, udah empat tahun kita pacaran, aku benar-benar sayang kamu dan bahagia punya pacar sebaik kamu. kamu masih inget kan waktu diPuncak, kita naik kuda bareng,mengelilingi kebun teh, dan melewatkan malam terakhir kita dengan candle light dinner, dibawah Sinar bulan. persis seperti malam ini. lalu keesokan harinya, kita pulang menuju Jakarta. aku masih ingat, sepanjang perjalanan, kita masih tertawa, bercanda, dan habis itu...." seakan kehabisan kata, Sinta tak tahu apa harus berkata apa. "habis itu tiba-tiba aku sadar sedang berada dirumah sakit, aku ga tau apa yang terjadi, dan sejak saat itu pula kamu menjadi seperti ini, hanya diam. kamu ga mau tertawa lagi, dan aku ga bisa merasakan pelukan hangat kamu lagi."
Sinta menangis, didepan sebuah batu nisan, Sinta terus menangis dan selalu berharap Anton yang sangat ia cintai akan kembali seperti dulu, bercanda dan dengan senyum manisnya akan selalu menghibur hati Sinta.

-tamat-

karya : Gelar Putra Pratama Agusni

Label:

0 komentar:

Posting Komentar